Metode Prototype dalam Software Development Life-Cycle (SDLC)

Nama : Ichwan Sholihin

NPM : 19312131

Kelas : IF GAB EKS 2

Teknokrat : https://teknokrat.ac.id/

FTIK Teknokrat : https://ftik.teknokrat.ac.id/

Prototype

Metode SDLC Prototype

Metode SDLC selanjutnya adalah prototype. Metode prototype adalah metode yang memungkinkan pengguna atau user memiliki gambaran awal tentang perangkat lunak yang akan dikembangkan, serta pengguna dapat melakukan pengujian di awal sebelum perangkat lunak dirilis.

Metode ini bertujuan untuk mengembangkan model menjadi perangkat lunak yang final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Metode prototype ini memiliki tahap-tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak.

Berikut adalah tahap-tahap pengembangan perangkat lunak menggunakan metode prototype.

  • Analisa kebutuhan
    Pada tahap ini pengembang melakukan identifikasi perangkat lunak dan semua kebutuhan sistem yang akan dibuat.

  • Membuat prototype
    Membuat rancangan sementara yang berfokus pada alur program kepada pengguna.

  • Evaluasi prototype
    Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah model prototype sudah sesuai dengan harapan.

  • Mengkodekan sistem
    Jika prototype disetujui maka akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  • Pengujian sistem
    Setelah perangkat lunak sudah siap, perangkat lunak harus melewati pengujian. Pengujian ini biasanya dilakukan dengan White Box Testing, Black Box Testing, dan lain-lain.

  • Evaluasi sistem
    Pengguna melakukan evaluasi apakah perangkat lunak sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Jika ya, lakukan tahap selanjutnya. Jika tidak, ulangi tahap mengkodekan sistem dan pengujian sistem.

  • Menggunakan sistem
    Perangkat lunak yang telah diuji dan disetujui siap untuk digunakan.

Sebagai suatu metode yang sering digunakan, metode prototype pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Berikut adalah kelebihan dari metode prototype:

  1. Mempersingkat waktu pengembangan perangkat lunak
  2. Penerapan fitur menjadi lebih mudah, karena pengembang mengetahui apa yang diharapkan

Berikut adalah kekurangan dari metode prototype:

  1. Proses yang dilakukan untuk analisis dan perancangan terlalu singkat
  2. Kurang fleksibel jika terjadi perubahan

Post a Comment

0 Comments