Nama : Ichwan Sholihin
NPM : 19312131
Kelas : IF GAB EKS 2
Dalam proses rekayasa perangkat lunak, pelaku rekayasa perangkat lunak awalnya berusaha untuk membangun dan mengembangkan perangkat lunak dari mulai abstraksi hingga ke tahapan penerapan, barulah kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak. Ketika melakukan pengujian perangkat lunak, pelaku membuat sekumpulan kasus atau skenario pengujian yang akan diujikan kepada perangkat lunak yang telah selesai dibangun. Proses pengujian perangkat lunak lebih berfokus pada sisi desktruktif dibandingkan dengan sisi konstruktifnya, hal ini karena tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan pada perangkat lunak.
Strategi Pengujian Perangkat Lunak
Proses pengujian perangkat lunak dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
Gambar
spiral diatas mengilustrasikan bagaimana rekayasa sistem membangun
sebuah perangkat lunak diulai dari penentuan kebutuhan perangkat lunak,
kemudian dilanjut dengan membentuk rancangan hingga akhirnya ke
pengkodean. Strategi atau skema pengujian dimulai dengan unit testing
dimana masing-masing unit perangkat lunak yang diimplimentasikan menjadi
sasaran pengujian, kemudian dilakukan integration testing dengan fokus
pengujian adalah desain dan konstruksi arsitektur perangkat lunak,
hingga dilakukan validation testing dengan sasaran pengujian adalah
kesesuaian dengan kebutuhan perangkat lunak yang telah ditentukan di
awal pengembangan, dan berakhir pada system testing, dimana perangkat
lunak dan keseluruhan elemen sistem diuji.
Unit Testing
Unit
testing lebih berfokus pada unit terkecil dari perangkat lunak. Jalur
kontrol yang penting diuji untuk menguak kesalahan pada modul tersebut.
Pengujian ini umumnya berorientasi white-box testing dan bisa dilakukan
secara paralel untuk modul yang bertingkat.
Pengujian
mengenai jalur eksekusi merupakan tugas penting selama unit testing.
Kasus uji musti dirancang untuk menguak kesalahan yang berkaitan dengan
kesalahan komputasi, komparasi dan aliran kontrol yang tidak tepat.
Integration Testing
Integration
testing dilakukan dengan teknik sistematis dalam mengontruksi struktur
program sambil melakukan pengujian dalam menguak kesalahan yang
berhubungan dengan interfacing. Sasarannya ialah modul yang telah diuji
pada unit testing dan kontruksi program dari modul tersebut sesuai
dengan rancangan perangkat lunak.
Validation Testing
Validation
testing dilakukan setelah perangkat lunak selesai dirangkai sebagai
satu kesatuan yang menyeluruh dan kesalahan interfacing telah ditemukan
dan dikoreksi. Validasi berhasil jika segala fungsi pada perangkat lunak
sesuai dengan kebutuhan klien.
Validasi
testing diperoleh melalui serangkaian pengujian black-box testing yang
memperlihatkan kesesuaian kebutuhan perangkat lunak. Semua skenario uji
dirancang untuk memastikan semua persyaratan fungsional telah terpenuhi,
semua persyaratan kinerja telah tercapai d, semua dokumentasi teag
benar, dan persyaratan lainnya seperti kompatibilitas, maintenance dan
kemampuan pulih dari keselahan telah dipenuhi.
System Testing
System
testing pengujian yang sasarannnya adalah keseluruhan sistem. Terdapat
beberapa tipe dari system testing diantaranya adalah sebagai berikut :
- Recovery testing, menguji perangkat lunak untuk gagal dengan berbagai cara dan memeriksa apakah perbaikan atau pemulihan dilakukan secara tepat.
- Security testing, menguji apakah mekanisme keamanan yang dibangun pada sistem akan benar-benar dapat mengamankan dari pengaruh yang salah dan beberapa percobaan peretasan.
- Stress testing, dirancang untuk menguji program apakah mampu melawan keadaan yang abnormal.
- Perfomance testing, dirancang untuk menguji kinerja perangkat lunak yang telah terintegrasi pada sistem ketika run-time.
0 Comments